Dari Pavlov ke Papert
Evolusi Teori Belajar dan Perkembangan Individu menuju Manusia Pembelajar Abad ke-21
Penulis : Arifin Nur Budiono dkk.
ISBN :
Editor : Yurike Kinanthy Karamoy
Desain Sampul : Yoga Yolanda
Layout : Dimas Y. A.
Ukuran : 17,6 x 25 cm
Jumlah Halaman :
Penerbit : Nanopedia
Cetakan Pertama : Desember 2025
Sinopsis
Buku Dari Pavlov ke Papert: Evolusi Teori Belajar dan Perkembangan Individu Menuju Manusia Pembelajar Abad ke-21 menghadirkan perjalanan intelektual yang menelusuri bagaimana manusia memahami proses belajar dari masa ke masa. Disusun dengan pendekatan historis, filosofis, dan psikologis, buku ini mengurai gagasan-gagasan besar tentang belajar—mulai dari teori perilaku klasik yang mekanistik hingga paradigma digital yang kolaboratif dan konektivistik.
Diawali dengan pembahasan hakikat belajar sebagai fondasi konseptual, buku ini mengajak pembaca memahami belajar bukan sekadar perubahan perilaku, melainkan proses transformasi diri yang melibatkan kesadaran, emosi, nilai, dan makna hidup. Dari titik ini, pembaca dibawa menelusuri fase-fase evolusi teori belajar: mulai dari behaviorisme (Pavlov, Thorndike, Bandura), berlanjut ke kognitivisme dan humanisme (Piaget, Miller, Maslow, Rogers, Frankl),hingga menuju konstruktivisme dan konektivisme (Dewey, Vygotsky, Papert, Siemens, Downes) yang relevan dengan konteks pembelajaran abad ke-21.
Setiap bab dalam buku ini tidak hanya menjelaskan teori, tetapi juga menggali nilai-nilai kemanusiaan yang terkandung di dalamnya. Pembaca diajak melihat bagaimana teori belajar berkembang seiring perubahan pandangan manusia tentang pengetahuan, teknologi, dan tujuan pendidikan. Di tengah tantangan global dan disrupsi digital, buku ini menegaskan bahwa belajar tetap bermuara pada satu tujuan utama: memanusiakan manusia melalui kesadaran dan tanggung jawab terhadap proses menjadi.
Dengan gaya penulisan yang ilmiah namun mudah dipahami, buku ini layak menjadi rujukan bagi pendidik, konselor, mahasiswa, dan pemerhati pendidikan. Ia tidak hanya memberi pemahaman teoritis, tetapi juga menawarkan inspirasi praktis bagi siapa pun yang berupaya menghidupkan semangat belajar yang reflektif, bermakna, dan berkelanjutan.
Sebagaimana tersirat dalam judulnya, perjalanan “dari Pavlov ke Papert” bukan sekadar lintasan historis teori, tetapi juga perjalanan spiritual dan intelektual manusia menuju keutuhan dirinya sebagai pembelajar sepanjang hayat.
0 Komentar