JEMBER BERPANTUN 2024: Jember Wisata dalam Kata

 





Penulis: Silfi Eka Cindi, Cendy Wira Achmadiputra, Pipit Ermawati, Erika Darmayanti, S.H., Margaretha Atik Suryani, S.Sn., Rian Luqman Wijaya, Sari Mustika Sripadma, Nuryanti, Zuni Muhima, S.Pd., Siska Rofita Sari, Ramdhan Adi Putra, Ananda Fairus Dwi Lestari, Ahmad Fauzi, Wiwik Astutiningsih, Rizqi Annisavitri, Jodi Okta Pranaya Ramadan, Neneng Murnaningsih, S.Pd., Putri Ayu Lidiyana, Degita Danur Suharsono, Mutmainnah, Zahra Nur Oktavia Amril, M.Pd., Dhebora Krisnowati S, M.Pd., Rina Krismastuti, Putri Intan Alawiyah, Achmad Syahrul Nurqusasi, M. Lutfi Ulil Albab, Muhammad Abidin Kholil, Naniek Indah, Hikmatul Fitriah, Anis Ita Rizqiyah, Tantrie Leonita, Restu Maesha Puji Wahyuni, Faniyati Wardhani, Elsa Fatimatus Sholehah, Iwan Abdillah, Anang Oktavianto, Marningsih, Ir. Nunung Nuring Hayati, S.R., MT., Aning Setianingsih, S.Pd., Luna Vikeyla Agustin, Tyas Eva Wandani, Nurie Eva Wandani, Partu Sukarto, Cak Bei, Cak Londo, Djoko Supriatno, Bambang Rudianto, dan M. Ilham Zoebazary

QRCBN                        :

Penyusun                      Djoko Supriatno, Partu Sukarto, dan M. Ilham Zoebazary

Desain Sampul             

Layout                          : 

Ukuran                         : 14,8 x 21

Jumlah Halaman          : vi + 49

Dipersembahkan oleh  : Komunitas Pandhalungan Jember bekerja sama dengan Dinas Pariwisata                                       dan Kebudayaan Jember

Sinopsis:
Buku ini merupakan salah satu wujud upaya warga Jember untuk melestarikan budaya berpantun, mendukung pantun sebagai salah satu warisan budaya tak benda dari Indonesia dan Malaysia yang diakui oleh dunia.
Buku ini bisa terwujud atas partisipasi dari beberapa lembaga dan peserta lomba Jember Berpantun 2024. Terima kasih kami sampaikan kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jember, Rumah Budaya Pandhalungan (RBP), peserta lomba dan workshop Jember Berpantun 2024, serta seluruh partisipan yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu. Semoga apa yang kita lahirkan ini menjadi tonggak sejarah pantun di Jember.

Posting Komentar

0 Komentar